ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam
pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan
di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya
pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam
lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap
kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim
kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah
karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan
menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan
sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga
merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak
bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini
dijagai oleh induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar